Senin, 05 Juni 2017

Contoh Makalah Tentang Kememimpinan



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini, bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi pada bawahannya, memotivasi mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan membantu menciptakan suasana kerja agar para karyawan bisa produktif dalam bekerja. Kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin, kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang yang dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak untuk memimpin.
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
1.     Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
2.     Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
3.     Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh, dan lainnya.
2.      Rumusan masalah
a)      Apa pengertian komunikasih dan pembahasanya?
b)      Apa saja teknik dalam kepemimpinan?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Komunikasi

1)      Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
·         Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
·         Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
·          Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh, dan lainnya.

2)      Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding, dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik ataupun melalui perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
3)      Bentuk-Bentuk Komunikasi

a)      Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
 Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan.
b)      Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
4)      Pola Komunikasi

a.       Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1)   Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting · Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2)    Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3)    Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu.
b.      Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban.
c.       Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
5)      Membangun Komunikasi Yang Efektif
    Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang     dilakukan dapat berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi
·         Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
·         Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi. 
B.     TEKNIK KEPEMIMPINAN
Terdapat beberapa teknik-teknik kepemimpinan. Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai, sehingga pada akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk pencapaian tujuan kepemimpinan tersebut, maka seorang pemimpin harus memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Menurut Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengartikan teknik kepemimpinan sebagai berikut:
Teknik kepemimpinan sebagai keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi tertentu dan melingkupi konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari dan semua peralatan yang dipakainya ( Kartono, 1985).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa teknik kepemimpinan sangat perlu untuk di mengerti oleh seorang pemimpin, karena dengan teknik kepemimpinan, pemimpin dapat mengerti posisi dan peranannya di dalam organisasi.
Sedangkan M. Karjadi dalam bukunya Kepemimpinan (Leadership), mengartikan teknik kepemimpinan sebagai berikut:
Teknik kepemimpinan merupakan semua peraturan, cara, metoda dan lain-lainya yang dapat dipakai dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya (Karyadi, 1983).
Jadi dapat dikatakan bahwa teknik kepemimpinan itu merupakan cara, metoda yang dipakai oleh pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Cara dan metoda tersebut digambungkan dengan keterampilan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, denggan tujuan untuk membuat kemajuan organisasinya.
Lebih jelas lagi S. Pamuji dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik kepemimpinan sebagai berikut:
  1. Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
  2. Teknik human relation
  3. Teknik menjadi teladan
  4. Teknik persuasi dan pemberian perintah
  5. Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
  6. Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji, 1995) 
Penjelasan lebih lanjut tentang teknik-teknik kepemimpinan tersebut di atas, adalah sebagai berikut:


Teknik Pematangan dan Penyiapan Pengikut
Pemimpin dalam pelaksanaan kepemimpinan harus berusaha melakukan pematangan dan penyiapan pengikut, agar para bawahan dapat mengikuti keinginan pemimpin di dalam proses tujuan organisasi. Pada dasarnya pematangan dan penyiapan pengikut dapat dilaksanakan melalui teknik penerangan maupun propaganda. Dalam teknik penerangan seorang pemimpin harus berusaha menerangkan maksudnya secara jelas dan benar kepada bawahan, sehingga mereka dapat memahami keinginan pemimpin dalam pencapaian tujuan organisasi. Agar berhasil dalam melaksanakan teknik penerangan, seorang pemimpin harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti baik lisan maupun tulisan. Kemudian materi yang digunakan harus obyektif dan menunjukan fakta yang sebenarnya.
Untuk mewujudkan hasil tersebut maka seorang pemimpin harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Fakta-fakta yang penting disajikan untuk membuka tabir dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya, bukan sebaliknya untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.
  2. Fakta-fakta hendaknya diterima, baik secara logika berdasarkan akal maupun secara rasa berdasarkan suara hati.
  3. Fakta-fakta hendaknya bersifat aktual tidak terlalu jauh sebelum atau sesudah proses persuasi.
  4. Fakta-fakta disajikan dengan kata-kata dan gambaran yang mudah dimengerti perhatian para pengikut.
Sedangkan teknik propaganda dalam mengajak dan mendorong orang-orang dengan memaksa kehendak pemimpin, dilakukan dengan cara memberikan keterangan-keterangan yang benar atau juga yang tidak benar dan yang terpenting sangat menarik serta membuat mereka takut, sehingga mereka terpaksa mengikuti kehendak pemimpin.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang paling baik untuk diterapkan adalah teknik penerangan, karena lebih bersifat memberikan kebebasan atau keleluasan dalam menentukan kehendak kepada orang lain. Hal in sejalan dengan falsafah negara yaitu Pancasila.
Teknik Human Relation
Yang dimaksud dengan teknik human relation adalah rangkaian atau proses kegiatan memotivasi bawahan, melalui pemberian motivasi atau dorongan agar mau bergerak ke arah yang dikehendaki. Pada dasarnya setiap manusia apabila memasuki suatu organisasi, baik yang bersifat formal maupun non formal akan mempunyai motivasi yang baik terlepas bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan hidup yang beraneka ragam baik kebutuhan yang bersifat material maupun kebutuhan psikologis. Menurut M. Karyadi dalam bukunya Kepemimpinan (Leadership), mengemukakan tentang kebutuhan psikologis sebagai berikut:
  1. Kebutuhan akan kelayakan
  2. kebutuhan akan penghargaan
  3. kebutuhan akan keamanan dan ketentraman
  4. kebutuhan menjadi anggota dari suatu organisasi atau golongan (Karyadi, 1981)
Mengenai kebutuhan psikologis tersebut dapat penulis akan menguraikan sebagai berikut:
·         Kebutuhan akan kelayakan
Seorang pemimpin harus berusaha memperlakukan para bawahannya sebagaimana layaknya manusia yang memiliki perasaan, pikiran, serta  harga diri. Berkaitan dengan itu, maka seorang pemimpin harus berusaha memenuhi kebutuhan akan kelayakan bawahannya yang merupakan hak asasi manusia.
·         Kebutuhan akan penghargaan
Seorang pemimpin harus berusaha memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi, baik berupa ucapan selamat, piagam, tanda jasa ataupun lainnya, sehingga akan mendorong pegawai untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
·         Kebutuhan akan keamanan dan ketentraman
Keamanan dan ketentraman merupakan dambaan setiap orang karena dapat menimbulkan kebahagiaan lahir dan batin. Seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan keamanan, di antaranya keamanan jiwa dan raga, kesehatan, harta benda, keluarga dan keamanan dalam pelaksanaan. Melalui upaya ini diharapkan para pegawai dapat lebih bersemangat dalam melaksanakan kerjanya.
·         Kebutuhan untuk menjadi anggota dari suatu organisasi atau golongan
Setiap manusia akan menyadari bahwa ia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya oleh diri sendiri, sehingga mendorong manusia itu untuk hidup bermasyarakat dan berorganisasi, demi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang pemimpin yang baik akan senantiasa memperhatikan kebutuhan tersebut, yaitu dengan mengikutsertakan pegawai dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, sehingga akan terwujud suatu team work, disamping memberikan keleluasaan bagi para pegawai untuk menjadi anggota suatu organisasi lain di luar bidang tugasnya.
Teknik Menjadi Teladan
Teknik menjadi teladan merupakan teknik yang digunakan oleh pemimpin dalam menggerakan dan mempengaruhi bawahan. Dalam teknik ini seorang pemimpin berusaha menjadikan dirinya panutan atau teladan bagi orang lain, sehingga bawahan akan mengikuti keteladanan tersebut.
Penteladanan atau pemberian contoh bagi seorang pemimpin merupakan suatu yang mutlak harus dilakukan, yaitu melalui aspek positif dalam bentuk anjuran dan aspek negatif dalam bentuk larangan. Apabila hal ini telah dilakukan maka para bawahan akan terpengaruh untuk mengikuti contoh yang diberikan oleh pemimpin.
Seorang pemimpin dalam rangka pemberian teladan harus dapat membatasi dan menguasai diri, khususnya tidak menyimpang atau melanggar larangan-larangan atau pantangan-pantangan dan sebaliknya selalu memenuhi anjuran-anjuran atau keharusan-keharusan. Untuk melaksanakan semua itu diperlukan suatu disiplin yang kuat. Dengan demikian bawahan akan bersedia mengikuti pemimpin.


Teknik Persuasi dan Pemberian Perintah
Untuk mempengaruhi atau menggerakan para bawahan, seorang pemimpin harus mampu melakukan persuasi dan pemberian perintah dengan baik. Persuasi bertujuan bukan untuk memaksa, akan tetapi mempengaruhi sikap orang lain dengan cara halus tidak kasar atau dengan paksaan, sehingga dalam keadaan tertentu orang-orang akan bertingkah laku sesuai dengan yang dikehendaki oleh orang yang melakukan persuasi, namun sesuai pula dengan keinginannya.
Sedangkan mengenai pemberian perintah dapat diartikan menyuruh orang lain untuk mematuhi dan melakukan sesuatu yang dalam pelaksanaannya mengandung adanya kekuasaan (power) dan kekuatan (force). Kekuasaan adalah wewenang (authority) dari yang memerintah ditambah dengan kemampuan untuk memaksakan perintah. Ketaatan perintah disebabkan karena wibawa pemimpin yang timbul dari kelebihan-kelebihan yang ada pada diri pemimpin, perintah menunjukan adanya hubungan antara atasan dengan bawahan.
Teknik Penggunaan Sistem Komunikasi yang Cocok
Kegiatan seorang pemimpin dalam mengarahkan, membimbing, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku bawahan di dalam pencapaian tujuan organisasi tidak akan terlepas dari kegiatan komunikasi.
Dengan demikian seorang pemimpin harus menguasai teknik komunikasi yang baik, sehingga setiap informasi atau pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan sebaliknya setiap informasi dari bawahan akan mudah diterima oleh pemimpin.
Komunikasi terbaik di dalam suatu organisasi asalah komunikasi dua arah, yaitu komunikasi timbal balik diantara pimpinan harus memperlihatkan faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Bahasa yang digunakan
  2. Dasar pendidikan dari komunikasi
  3. Perbedaan latar belakang kehidupan sosial bawahan
  4. Perbedaan kedudukan pimpinan
  5. Alat atau media yang digunakan

Teknik Penyediaan Fasilitas
Untuk meningkatkan kemapuan pegawai di dalam melaksanakan tugasnya, maka seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan akan fasilitas kerja yang diperlukan oleh para pegawai, sehingga akan tercapai hasil kerja yang optimal.
Adapun fasilitas-fasilitas yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut:
  1. Pemberian kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan latihan agar terwujud adanya kecakapan serta peningkatan dari kemampuan pegawai.
  2. Penyediaan barang atau alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  3. Tempat kerja yang memadai.
  4. Pemberian waktu yang cukup dalam pelaksanaan pekerjaan dan
  5. Uang untuk keperluan pekerjaan











BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda seperti; kepemimpinan otoriter, keepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan delegatif. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada.  Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para anggotanya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan latar belakang pemimpin, budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi yang dilakukan pemimpin antar individu yang memiliki perbedaan budaya akan menimbulkan perbedaan karakter, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan secara efektif.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi karena adanya komunikasi vertikal yaitu berdasar struktur jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar anggota dalam organisasi. 









DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar